Nurhasanah
saya adalah mahasiswa di AKPER Makassar semester 6
selamat datang
di blog pribadi saya
Selasa, 01 Juni 2010
osteomalasia
OSTEOMALASIA
Definisi
Osteomalasia adalah penyakit pada orang dewasa yang ditandai oleh gagalnya pendepositan kalsium kedalam tulang yang baru tumbuh. Istilah lain dari osteomalasia adalah ”soft bone” atau tulang lunak. Penyakit ini mirip dengan rakitis, hanya saja pada penyakit ini tidak ditemukan kelainan pada lempeng epifisis (tempat pertumbuhan tulang pada anak) karena pada orang dewasa sudah tidak lagi dijumpai lempeng epifisis.
Penyebab
Penyebab penyakit ini adalah kekurangan vitamin D, karena telah diketahui bahwa vitamin D berperan dalam penyerapan kalsium melaluui usus. .Selain itu, keadaan gagal ginjal kronik dan renal tubular asidosis juga dapat menyebabkan osteomalasia.
Gejala Klinis
Kemungkinan terjadinya penyakit ini harus dicurigai pada orang yang mengalami :
• Penurunan berat badan
• Anoreksia
• Kelemahan otot, sehingga menyebabkan susah untuk menaiki tangga
• Nyeri tulang yang dirasakan menyebar, terutama pada daerah pinggang dan paha.
• Perubahan bentuk pada tulang punggung dan anggota gerak (lengan dan tungkai)
Pemeriksaan Tambahan
Pada pemeriksaan darah, dapat terlihat kurangnya kadar vitamin D, kalsium, dan fosfat. Pemeriksaan tambahan yang dapat dilakukan untuk menegakkan kelainan ini adalah foto roentgen tulang. Hasil yang dapat terlihat adalah berupa perubahan bentuk yang nyata. Karena tulang menjadi lunak, maka dapat dijumpai garis patah tulang di berbagai temapt seperti pada tulang iga, panggul, paha, dll.
Penatalaksanaan
Penyebab yang mendasari kelainan (kekurangan vitamin D, gagal ginjal kronik, atau renal tubular asidosis) ini mesti dikoreksi terlebih dahulu. Jika penyebabnya kekurangan vitamin D, maka dapat disuntikkan vitamin D 200.000 IU per minggu selama 4-6 minggu, yang kemudian dilanjutkan dengan 1.600 IU setiap hari atau 200.000 IU setiap 4-6 bulan. Jika terjadi kekurangan fosfat (hipofosfatemia), maka dapat diobati dengan mengonsumsi 1,25-dihydroxy vitamin D. Setealah terlaksana terapi medis yang baik, jika masih terdapat sisa kelainan tulang yang ada, dapat dilakukan tindakan osteotomi (pemotongan sebagian tulang) pada tulang yang masih menunjukkan kelainan.
OSTEOPOROSIS
A. Definisi
Osteoporosis adalah kelainan metabolic tulang di mana terdapat penurunan masa tulang tanpa di sertai matriks.
Menurut WHO suatu gangguan tulang sistemik yang di tandai dengan massa tulang yang rendah dari perubahan mikroarsitektur jaringan tulang dengan konsekuensi meningkatnya franglitas tulang dan kerentanan terjadinya patah tulang.
B. Etiologi
• Tidak tercapainya puncak massa tulang
• Asupan CA dan Vitamin D
• Paparan UV
• Aktivitas
• Gaya hidup (merokok,kafein,dan alcohol)
• Obat-obatan yang memicu osteoporosis dini
C. Manifestasi klinik
Nyeri tulang
Terutama pada tulang belakang yang infetasinya pada malam hari
Deformitas tulang
- Fraktur traumatic
- Kifosis anguler medulla spinalis tertekan parapesis
D. Patofisiologis
Penyebab pasti dari osteoporosis belum di ketahui, kemungkinan pengaruh dari pertumbuhan aktifitas osteoklas atau hilangnya efisiensi osteoblast yang berfungsi membentuk tulang. Jika sudah mencapai umur 30 th struktur tulang tidak lagi terlindungi karena adanya penyerapan mineral tulang.
E. Pemeriksaan diagnostic
KLINIS
Secara klinis sulit di buktikan karena tidak ada rasa nyeri pada saat osteoporosis. Nyeri timbul pada saat terjadi fraktur/mikrofraktur. Jadi dari anamnesis hanya terjadi seperti ;
- TB
- Obat-obatan yang di minum
- Penyakit yang di derita selama masa reproduksi
- Jumlah kehamilan dan menyusui
- Keadaan haid selama reproduksi
- Paparan matahari dan asupan kalsium
- kebiasasan
Pemeriksaan laboratorium
- Petanda biokimia antifitas osteblas (OBL)
- Petanda biokimia aktivitas osteoklas (OKL)
- Titrate resistant acid fosfatase (TRAP)
- Kalsium urine, hidrokoprolin dan hidroksi glikosida
Pemeriksaan tambahan
- Radiologi (QCT,QUS,DEXA)
- densitometer
F. Komplikasi
• Penyembuhan fraktur yang abnormal
• Gangguan petumbuhan karena adanya trauma pada lempeng epifisis
• Infeksi persisten pada trauma
• Atrofi sudeck
• refraktur
G. teraphi
diet
pemberian kalsium dosis tinggi
pemasangan penyangga tulang belakang untuk mengurangi nyeri
pada wanita pasca menopous di beri estrogen concugatet (premann) 0,625-1,25 mg/hr di kombinasikan dengan mendroksiprogesteron asetat 2,5-10 mg/hr secara kontinu
pada wanita pramenepous preman di berikan pada hari 1-25 siklus haid di susul provera
KONSEP KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Ds; keluarga, fraktur sebelumnya, konsumsi Ca, aktivitas, awitan menepous, penggunaan kortikosteroid, rokok-alkohol-kafein, nyeri pinggang, konstipasi.
Do; adanya patah tulang, kifosis vertebra torakalis, pengurangan tinggi badan.
DAIGNOSA KEPERAWATAN
- Kurang pengetahuan mengenai proses osteoporosis dan program terapi
- Nyeri b/d imobilisasi atau kejadian ileus
- Resiko terhadap cedera (fraktur)
-
INTERVENSI
- meredakan nyeri ; tidur dengan posisi telentang atau miring selama beberapa hari, fleksi lutut, kompres panas intermitten dan pijatan punggung.
- Perbaiki pengosongan usus ; diet tinggi serat, tambahan cairan, pengggunaan pelunak tinja.
- Cegah cedera ; latihan isometric, berjalan mekanika tubuh yang baik, kontak dengan sinar.
Langganan:
Postingan (Atom)
<table with="50%" border="1" rules=ALL>
<tr><th bgcolor="silver">Kolom 1<th bgcolor="silver">Kolom 2
<tr><td align="center">Baris 2<td align="center">Baris 2
<tr><td align="center">Baris 3<td align="center">Baris 3
<tr><th bgcolor="silver">Kolom 1<th bgcolor="silver">Kolom 2
<tr><td align="center">Baris 2<td align="center">Baris 2
<tr><td align="center">Baris 3<td align="center">Baris 3